Home » » Minum Kopi Turunkan Risiko Kanker Mulut dan Tenggorokan

Minum Kopi Turunkan Risiko Kanker Mulut dan Tenggorokan

kopi-hitam
Studi yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology mengungkapkan, minum kopi lebih dari empat porsi sehari dapat mengurangi risiko kanker mulut dan kanker tenggorokan. Risiko tersebut menurun hingga setengahnya. Peneliti mengatakan, masih diperlukan studi lanjutan untuk mengupas akar dari temuan ini. Demikian seperti dikutip Huffingtont Post.

Studi ini melibatkan 968.432 orang selama 26 tahun. Pada awal studi, tidak ada satu orang pun yang mengalami kanker. Namun, ketika masa penelitian berakhir, ditemukan 868 orang yang meninggal dengan sebab mengalami kanker mulut atau tenggorokan.

Dari para relawan yang masih sehat, peneliti menemukan sebagian mereka mengonsumsi kopi hingga lebih dari empat cangkir sehari. Setelah dilakukan pengamatan, relawan yang minum kopi tersebut memiliki penurunan risiko kanker mulut atau tenggorokan hingga 49 persen dibanding mereka yang tidak minum kopi. Kabar baiknya, tidak perlu minum kopi tiap hari untuk mendapatkan manfaat tersebut. Setiap cangkir kopi berkontribusi terhadap penurunan risiko tersebut.

“Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia, dan mengandung berbagai antioksidan, polifenol, dan senyawa biologis aktif lainnya yang dapat membantu melindungi terhadap peningkatan atau perkembangan kanker,” kata peneliti Janet Hildebrand, MPH.

Peneliti mengatakan, kopi yang mengandung kafein lebih baik dalam mencegah risiko kanker ini dibanding yang tanpa kafein. Namun, keduanya sama-sama memiliki andil menurunkan risiko. Di lain sisi, meski sama-sama mengandung kafein, minum teh belum ditemui memiliki keterkaitan dalam mengurangi risiko kanker mulut atau tenggorokan.

Hasil ini sejalan dengan hasil studi lain yang dimuat dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. Dalam studi tersebut dikatakan, orang-orang yang minum kopi empat cangkir atau lebih dalam sehari dapat menurunankan risiko terkena kanker mulut dan tenggorokan sebesar 39 persen.

0 komentar:

Post a Comment