Home » , » Potensi Pendidikan Non Formal Pada Perempuan Di Daerah Pakistan

Potensi Pendidikan Non Formal Pada Perempuan Di Daerah Pakistan

logo-Tut-Wuri-Handayani
Gagasan tentang pendidikan non formal (NFE) telah menjadi fitur yang signifikan dari

DEBAT kebijakan pendidikan di banyak negara selama tiga decade. Shiror diterapkan bahwa NFE termasuk kelas keaksaraan, magang, service trainingdan penyuluhan misalnya Kesehatan, pertanian, kepentingan perempuan dan masyarakat. Dalam masyarakat,Konsep pendidikan non formal mencakup melek komputer juga.Banyak negara-negara berkembang dan maju mendorong penyebaran pendidikan melalui cara-cara non formal system pendidikan formal tidak bisa mengatasi permintaan untuk pendidikan seperti dikutip oleh Daswani (2001, p187). sistem formal telah gagal untuk mendaftarkan Semua anak-anak usia 5-14 tahun tanpa menjatuhkan mereka".

Pakistan adalah sebuah negara berkembang dengan sumber daya terbatas dan populasi tinggi tingkat pertumbuhan 2,6% per tahun. Peningkatan angka partisipasi sekolah tidak sejalan dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk di negeri ini dan setiap tahun jutaan anak-anak usia sekolah akan dirampas dari mendapatkan masuk ke pendidikan formal karena kekurangan sekolah. negara Asia, Afrika dan Amerika Latin memiliki cukupberhasil mengadopsi pendidikan non formal dan menawarkan program-program yang berbeda. Negara-negara maju seperti Jepang, Norwegia, Belanda, Perancis, Inggris dan Amerika Serikat dan negara-negaraber kembang seperti India, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal dan Bhutan mengambil keuntungan dari NFE guna menekan pendidikan dan kebutuhan sosial (Haq, 2002).

Ini adalah fakta bahwa pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara tergantung pada pendidikan warganya. Negara-negara yang mengabaikan pendidikan tertinggal di march peradaban dan menderita konsekuensi buruk. Sejarah Hindu-Pak menunjukkan bahwa setelah kejatuhan pemerintahan Mughal, Hindu beralih ke pendidikan cepat sementara Muslim tidak memberikan perhatian pada akuisisi pendidikan modern. Dalam dunia masa kini, negara-negara meningkat pengeluaran untuk pendidikan dan sebagainya mendapatkan keuntungan dari itu. Meskipun pentingnya pendidikan di abad ke-21 negara-negara dunia ketiga belum mencapai tujuan pendidikan mereka. Pakistan adalah salah satu Negara malang yang memiliki tingkat melek huruf yang rendah. Untuk mengatasi masalah ini konferensi pendidikan nasional diadakan setelah penciptaan Pakistan untuk membawa reformasi sistem pendidikan tetapi kurangnya stabilitas politik di awal tahap menghambat langkah-langkah reformasi.

Meskipun tingkat melek huruf orang dewasa secara keseluruhan rendah di negeri ini, dengan lebih dari setengah penduduk yang buta huruf, telah ada kemajuan yang mengesankan selama dua dekade masa lalu, terutama di daerah pedesaan di mana tingkat melek huruf telah dua kali lipat untuk wanita (Pakistan Sosial dan Hidup Standar Survei Pengukuran2007-08).

0 komentar:

Post a Comment